Langsung ke konten utama

perputaran sebuah roda

hidup itu seperti perputaran sebuah roda,
ada kalanya berada di bawah dan ada kalanya berada di atas, dimana posisi atas sebuah roda saya ibaratkan dengan suatu "kebahagiaan" dan di bawah merupakan suatu keadaan yang buruk. itu berlaku untuk semua orang di dunia ini, gak ada orang yang selamanya berada di atas maupun di bawah.
     pernahkah anda merasa bahwa tanpa anda sadari anda telah diombang-ambingkan oleh keadaan yang bahagia dan menyenagkan?
saat sedang merasa bahagia, kita tidak pernah memikirkan sampai kapan peraaan bahagia ini akan berlanjut dan sampai kapan kah perasaan bahagia ini akan berhenti dan digantikan dengan kesedian yang amat mendalam .
     hidup itu penuh dengan pasang surut seperti halnya air laut,
jadi..
jika anda merasa bahagia, sellau ingatlah bahwa tak selamanya kita akan merasakan kebahagiaan yang seperti itu.
karena hidup itu seperti roda, suatu keadaan dimana kita berada di atas, dan  suatu saat pasti akan bergeser ke bawah.


.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analis film I Not Stupid Too Menurut Teori Psikologi

Review film I Not Stupid Too Film ini menceritakan tentang persahabatan dua orang remaja yang bernama Tom dan Chenchai, mereka adalah murid di sekolah “Singaphore High School”, mereka termasuk murid yang bandal di sekolah namun mereka sebenarnya adalah anak yang pintar, namun karena guru dan orang tua yang salah dalam mendidik jadilah mereka yang seperti itu. Dimulai dari sekolah, mereka yang berada di dalam suatu kelas regular dengan seorang guru yang selalu fokus pada kekurangan mereka, selalu memarahi murid-muridnya ketika tidak mengerjakan PR dan mendapat nilai yang buruk. Ada salah seorang guru bahasa china yang tidak bisa mengajar dengan baik di kelas, metode pembelajaran beliau disamakan dengan metode belajarnya dulu ketika beliau bersekolah, sehingga pembelajaranya pun susah dimengerti oleh murid-muridnya. berbeda dengan kelas lain , murid-muridnya berkata bahawa “rumput tetangga memang lebih nikamat,” Merka sangat iri terhadap kelas tetangga dengan guru yang selal

penyesalan

beberapa kali penyesalan itu datangkarena kita terlalu takut untuk menghadapi  sesuatu, kita terlalu takut untuk mengambil resiko. namun kebanyakan orang beralasan hanya karena mereka tidak ingin gegabah dalam memutuskan sesuatu, karena terkadang ketika kita terlalu cepat dalam memutuskan sesuatu hal itu akan berakhir dengan penyesalan, hanya karena sebuah kecerobohan, padahal tidak selamanya keputusan yang kita ambil itu akan berakhir dengan tragis, bahkan penyesalan itu juga akan datang ketika kita terlalu lama mengambil sebuah keputusan hanya karena kita takut untuk memilih dan menghadapi resiko terhadap apa yang sudah kita pilih. saya kira semua orang pasti pernah mengalami hal semacam itu,   namun apakah selamanya kita akan berhati-hati untuk tidak mengambil resiko ? kapan kita akan berani menjalani segala resiko atas keputusan yang aku ambil ? padahal kita tau bahwa hidup itu penuh dengan pilihan, dan pilihan itulah yang akan menentukan masa depan kita sama halnya seperti